Kamis, 23 November 2017

Wisata Museum Sejarah di Malang Untuk Pelajar


Setelah mengunjungi Pasar Burung dan Pasar Bunga, dan sebelum masuk dan memanggilnya satu hari, kami berangkat untuk melihat-lihat Museum Brawijaya militer yang terletak di Boulevard Ijen yang terkenal di Malang. Ini adalah salah satu museum yang paling populer dan terkenal di kota ini. Sayangnya, bagi saya itu adalah museum khas Indonesia dengan koleksi yang minim dan kurangnya perawatan dan manajemen.

Itu adalah kunjungan singkat. Itu tidak menarik bagi kami dan suasana di dalamnya sangat menyedihkan dan menjemukan (karena tidak ada kata yang lebih baik). Museum ini didedikasikan untuk melestarikan dan menjelaskan aspek-aspek militer Indonesia sepanjang tahun. Dan topik ini bisa dibuat lebih menghibur dan mendidik, tapi seperti banyak museum lainnya, seolah-olah barang acak telah dilemparkan bersama tanpa konteks dan narasi apa pun.

Menurut saya langkah pertama yang bisa mereka lakukan untuk memperbaiki tempat tersebut adalah memberi tanda dengan penjelasan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, lalu menghias ulang tempat itu dan menciptakan ruang. Jangan hanya membuang barang dan menyebutnya sehari.

Sama halnya dengan Museum Angkut tiket yang juga terbilang murah, Museum Brawijaya terdiri dari dua ruangan besar yang penuh dengan peralatan militer dan lukisan serta poster yang menumbuhkan nasionalisme. Kacang-kacangan bisa menikmati museum, karena ada banyak senjata, senapan, dan meriam yang dipamerkan di sana. Sekali lagi, tidak ada konteks, hanya sekelompok senjata yang dilemparkan bersama di dalam lemari.

Anda juga akan menemukan banyak foto potret jenderal dan perwira, beberapa pakaian, poster, dan persenjataan lainnya. Hal yang paling menarik bagi saya adalah paket lapangan medis lama dari setengah abad yang lalu, yang menempati seperempat kotak display. Beberapa catatan mata uang lama juga keren.

Secara keseluruhan, Museum Brawijaya mengecewakan. Perlu makeover ekstrim dan itu adalah museum lain yang tidak memiliki manajemen dan daya tarik. Tak heran orang yang pergi kesini sepertinya hanya menghabiskan beberapa menit di sana sebelum berangkat lagi. Diakui, biaya masuk sangat sederhana dan rendah, tapi tetap saja saya akan ragu untuk merekomendasikan tempat ini kepada siapapun yang bukan penggemar militer. Saya yakin ada kegiatan yang lebih berarti yang bisa Anda lakukan di Malang selain pergi kesini.